Beberapa waktu
lalu saya di undang memberikan workshop selama 2 hari di sebuah pabrik
gula terbesar se-Jawa Barat. Tempatnya boleh dibilang “terpencil” karena
dikelilingi 12.000 hektar areal tanaman tebu. Namun di lokasi pabrik
itu ada tempat khusus dimana saya menginap. Fasilitasnya cukup mewah,
kamar ber AC plus televisi flat layar sangat lebar lengkap dengan
indovision channel. Bahkan sudah disediakan fasilitas juga untuk karaoke
lengkap dengan speaker besar kanan kiri. Tapi panitia sepertinya agak
heran kenapa saya sama sekali tidak begitu antusias, terutama dengan
televisi. Televisi kok kayaknya saya cuekin? Remotenya benar-benar
menganggur. Supaya mereka tidak salah paham saat makan malam saya
sampaikan, saya sudah lama menjauhi televisi. Mengapa? Saya akan
jelaskan di workshop esok hari. Dalam note ini saya akan jelaskan
alasannya.
Pada suatu saat saya buka facebook dan membaca status teman. Diceritakan tentang ada kecelakaan pesawat di Jawa Barat. Wah saya baru tahu. Saya termasuk orang yang sangat terlambat menerima informasi tersebut karena ya itu tadi, saya sudah lama sekali menjauhi televisi. Dan saya “amati dari jauh” peristiwa ini terus-terusan dibahas dan diberitakan. Sampai ambang waktu tertentu saya berkesimpulan ini mulai terlalu lebay. Sepertinya saya harus melakukan sesuatu di facebook. Eh, belum sampai saya menulis status tentang itu saya dicolek guru sekaligus sahabat saya yaitu Mas Ifan Winarno. Beliau menulis status begini :
“Sampai kapankah mereka akan mengerti? ... #mulai.bnyk.gambar.bangkai.pesawat ..
#eling.lan.superwaspodo
Saya waktu itu memberikan komentar begini :
“Iki koyo kejadian tugu tani maneh ... Diberitakan terus ... Nanti aku buat status soal ini ah ... Aku tau ini yo gara gara satus teman soale wis sue gak ndelok tivi mas ...”
Setelah itu saya menuliskan status begini :
Sebuah kejadian jika diberikan perhatian terus menerus ...
Akan "mengundang" kejadian yang serupa ...
Karena di tingkatan yang "halus" ...
Semua hanya probabilitas alias potensi alias kemungkinan ...
Dan menjadi NYATA saat diamati terus menerus ...
Saat diberi perhatian terus-menerus ...
Ayo kawans ... Beralihlah dulu dari televisi ...
Yang menyiarkan / memberitakan kejadian naas itu terus menerus ...
Matikan televisimu segera ...
Status ini sangat serius ...
*sonthen.hakikat
Dan tadi saya dicolek oleh pak Yogi Yogayaza yang menulis status begini :
“Bener khan, ada yang latah "terprogram" jatuh di Nepal......colek pak Arif Rh dan pak Ifan Winarno..”
Dan agar lebih lengkap kita simak dialog antara saya, pak Yogi Yogayaza dan Mas Ifan Winarno di status itu :
Ifan Winarno : hmm .. Nepal barat? .. bhs Sunda dg bhs Kusunda? .. _/|\_
Yogi Yogayaza : wah, pak ifan ngeh aja untuk bisa menghubungkan nya hehehehe
Ifan Winarno : bukan kebetulan khan kalo tiba2 ada tulisan mengenai bhs Kusunda dlm bhs indonesia, dan ada yg mengkaitkannya dg bhs sunda?
Yogi Yogayaza : hehehe.. orang sunda menyebut dirinya Kisunda, makanya saya agak terkejut di nepal ada suku Kusunda, dan ternyata pekan ini kedua tempat tersebut "terhubung " begitu dekat...
Arif Rh : Sampai kapan media "belajar" soal ini ...
Yogi Yogayaza : rasanya media tidak tertarik untuk belajar soal ini, apalagi itu jadi arena pertarungan menjadi yang pertama memberitakan...
Ifan Winarno : ya sudahlah mari tidak kita hubung-hubungkan dg mengakhiri status ini .. _/|\_ semuanya sudah benar adanya
Yogi Yogayaza : siap.case closed
Sampai di sini mungkin masih ada di antara anda yang mengatakan, “ah itu kebetulaaaan” atau “ ah ini sih disambung-sambungin jadinya nyambung”. O ya? Baik, kita akan bahas pada bagian selanjutnya.
Bersambung di bagian 2 ...
Salam Quantum ...
ARIF RH
(The Happiness Consultant)
Pada suatu saat saya buka facebook dan membaca status teman. Diceritakan tentang ada kecelakaan pesawat di Jawa Barat. Wah saya baru tahu. Saya termasuk orang yang sangat terlambat menerima informasi tersebut karena ya itu tadi, saya sudah lama sekali menjauhi televisi. Dan saya “amati dari jauh” peristiwa ini terus-terusan dibahas dan diberitakan. Sampai ambang waktu tertentu saya berkesimpulan ini mulai terlalu lebay. Sepertinya saya harus melakukan sesuatu di facebook. Eh, belum sampai saya menulis status tentang itu saya dicolek guru sekaligus sahabat saya yaitu Mas Ifan Winarno. Beliau menulis status begini :
“Sampai kapankah mereka akan mengerti? ... #mulai.bnyk.gambar.bangkai.pesawat ..
#eling.lan.superwaspodo
Saya waktu itu memberikan komentar begini :
“Iki koyo kejadian tugu tani maneh ... Diberitakan terus ... Nanti aku buat status soal ini ah ... Aku tau ini yo gara gara satus teman soale wis sue gak ndelok tivi mas ...”
Setelah itu saya menuliskan status begini :
Sebuah kejadian jika diberikan perhatian terus menerus ...
Akan "mengundang" kejadian yang serupa ...
Karena di tingkatan yang "halus" ...
Semua hanya probabilitas alias potensi alias kemungkinan ...
Dan menjadi NYATA saat diamati terus menerus ...
Saat diberi perhatian terus-menerus ...
Ayo kawans ... Beralihlah dulu dari televisi ...
Yang menyiarkan / memberitakan kejadian naas itu terus menerus ...
Matikan televisimu segera ...
Status ini sangat serius ...
*sonthen.hakikat
Dan tadi saya dicolek oleh pak Yogi Yogayaza yang menulis status begini :
“Bener khan, ada yang latah "terprogram" jatuh di Nepal......colek pak Arif Rh dan pak Ifan Winarno..”
Dan agar lebih lengkap kita simak dialog antara saya, pak Yogi Yogayaza dan Mas Ifan Winarno di status itu :
Ifan Winarno : hmm .. Nepal barat? .. bhs Sunda dg bhs Kusunda? .. _/|\_
Yogi Yogayaza : wah, pak ifan ngeh aja untuk bisa menghubungkan nya hehehehe
Ifan Winarno : bukan kebetulan khan kalo tiba2 ada tulisan mengenai bhs Kusunda dlm bhs indonesia, dan ada yg mengkaitkannya dg bhs sunda?
Yogi Yogayaza : hehehe.. orang sunda menyebut dirinya Kisunda, makanya saya agak terkejut di nepal ada suku Kusunda, dan ternyata pekan ini kedua tempat tersebut "terhubung " begitu dekat...
Arif Rh : Sampai kapan media "belajar" soal ini ...
Yogi Yogayaza : rasanya media tidak tertarik untuk belajar soal ini, apalagi itu jadi arena pertarungan menjadi yang pertama memberitakan...
Ifan Winarno : ya sudahlah mari tidak kita hubung-hubungkan dg mengakhiri status ini .. _/|\_ semuanya sudah benar adanya
Yogi Yogayaza : siap.case closed
Sampai di sini mungkin masih ada di antara anda yang mengatakan, “ah itu kebetulaaaan” atau “ ah ini sih disambung-sambungin jadinya nyambung”. O ya? Baik, kita akan bahas pada bagian selanjutnya.
Bersambung di bagian 2 ...
Salam Quantum ...
ARIF RH
(The Happiness Consultant)
Leres, tembung Niteni utuwo Titenono podho wae awujud Donga sing tersamar. ngarep arep marang Gustine nanging ora nyadar. yo akhire kawujud , opo maneh sing niteni wong akeh. contone ono wong rabi nanging miturut tonggo dinone olo, jebul tonggo mesti niteni . banjur suwene suwe kadadean. Dados leres panjenengan.monggo sareng noto ati. ;)