Saat cahaya ditembakkan pada papan dengan dua celah, terjadi sesuatu hal yang mengejutkan karena pola yang terbentuk pada dinding di belakang papan adalah banyak garis . Perhatikan gambar berikut ini.
Fakta ini mencengangkan. Ini membuktikan bahwa asumsi sebelumnya bahwa cahaya berperilaku seperti marbels alias partikel tidak benar. Buktinya, saat ditembakkan melewati dua celah cahaya berperilaku seperti gelombang. Lalu cahaya ini sebenarnya partikel atau gelombang? Di sini masih menggunakan kata ATAU karena para ilmuwan berprinsip bahwa sesuatu TIDAK MUNGKIN BERSIFAT DUA-DUANYA. Tidak mungkin ya sebagai partikel sekaligus sebagai gelombang. Kemudian para ilmuwan menduga bahwa mungkin pola banyak garis itu tercipta karena “partikel cahaya” ditembakkan dalam jumlah banyak secara acak sehingga sangat mungkin terjadi percampuran (interferensi) antar “partikel” satu sama lain yang mengakibatkan efek seperti perilaku gelombang.
Oleh karenanya untuk memastikan maka dilakukan percobaan lanjutan dimana “partikel cahaya” ditembakkan secara satu per satu. Namun yang terjadi sungguh mengherankan. Ketika penembakan “partikel cahaya” secara “satu per satu” dilakukan lebih dari satu jam ternyata pola yang terbentuk pada dinding di belakang papan dua celah kembali membentuk banyak garis. “Partikel cahaya” ini TETAP berperilaku seperti GELOMBANG, dan BUKAN PARTIKEL. Ini mengherankan. Karena itu kata “partikel cahaya” di sini saya beri tanda kutip terus hingga catatan selesai. Alias menjadi tidak tepat disebut partikel. Mengapa mengherankan? Begini.
Jika “partikel cahaya” ditembakkan satu per satu pada papan dua celah dan masih saja menimbulkan pola dua garis. Artinya saat satu “partikel cahaya” ditembakkan, “partikel cahaya” itu berperilaku sangat aneh, yaitu :
- Kadang hanya memilih lewat celah yang kanan
- Kadang tidak melewati kedua celah sama sekali
- Kadang melewati keduanya sekaligus, dan
- Kadang hanya memilih celah yang kiri.
- Cahaya memiliki dua sifat sekaligus (yang sebenarnya secara logika bertentangan) yaitu partikel sekaligus gelombang. Ini disebut dualitas partikel gelombang atau wave-particle duality.
- Niat, perhatian dan pengamatan SI PENELITI mempengaruhi perilaku cahaya.
- Saat tidak diamati cahaya adalah sesuatu yang bersifat gelombang (wave) dan saat diamati fungsi gelombang ini runtuh (collapsing wave function) dan menjadi partikel.
Bersambung ke bagian 6 ...
Salam Quantum ...
ARIF RH
(The Happiness Consultant)