Apapun pekerjaan,
karir, kegiatan bahkan pernikahan yang di dalamnya dibangun dengan
energy FORCE, pasti tidak akan lancar, berantakan, amburadul,
ambu-entut. Kadang manusia yang belum menyadari ini akan melemparkan
keadaan itu kepada Tuhan. Oh ini ujian, oh ini cobaan dari Tuhanku.
Mbahmu kui !!! Introspeksi dulu donk. Cek diri kita, kalau sedang dan
sering menggunakan FORCE ya itu salah kita sendiri. Mari kita lihat
fenomena lain. Bukankah yang sekarang memerintah itu dulunya adalah para
pendemo pemerintahan sebelumnya? Lalu kita lihat, saat para pendemo itu
naik ke panggung pemerintahan apakah mereka memerintah lebih baik dari
pemerintah sebelumnya? Ndak juga tho? Podo wae gak karu-karuan. Lha
demonstrasi itu udah jadi hobi, padahal itu FORCE. Jika anda sekarang
sudah menikah silahkan dibuktikan. Bertengkarlah setiap hari dengan
pasangan anda, lalu lihat apa yang terjadi dengan rejeki anda berdua.
Saya jamin bakalan seret. Ini yang dalam bahasa religi dikatakan
“malaikat pembawa rejeki tidak bisa masuk ke rumah anda”. Hmmm
seharusnya materi FORCE dan POWER ini wajib diikuti oleh mereka yang
akan menikah ya? Hihihihihi.
Tuhan sudah memberikan password kepada kita sebenarnya. Untuk insan-insan yang dekat dengan-Nya dipanggil dengan panggilan WAHAI JIWA YANG TENANG. Bukan Wahai Jiwa Yang Sukses, tapi JIWA YANG TENANG. Coba cermati, ada kata TENANG. Itu jelas POWER, bukan FORCE. Jiwa yang galau, jiwa yang penuh keinginan, jiwa yang penuh kemarahan, jiwa yang penuh dendam, ya jauh dari Tuhan. Jadi ciri sederhana saat kita “jauh” dari Tuhan adalah saat diri kita didominasi pikiran dan perasaan di zona FORCE. Dan saat kita “mendekati” kualitas Tuhan maka diri kita dipenuhi dengan pikiran dan perasaan di zona POWER. Mari kita renungkan. Kita TAKUT KEPADA TUHAN atau MENCINTAI TUHAN? TAKUT itu FORCE, MENCINTAI itu POWER.
Dalam one day workshop AURA TRANSFORMATION saya biasanya mensimulasikan POWER dan FORCE ini. Ada sebuah simulasi dimana dengan niat kita bisa MENGGERAKAN LENGAN orang lain. Ya anda tidak salah baca, MENGGERAKKAN LENGAN. Namun ketika saat melakukan ini diri kita dipenuhi obsesi, keinginan yang berlebihan untuk menggerakan lengan justru TIDAK BISA. Mengapa? Karena simulasi ini HANYA BISA DILAKUKAn saat diri kita TENANG, DAMAI, IKHLAS, PASRAH. Ada pula simulasi yang lain, agak berbeda dengan simulasi yang saya sebutkan tadi yaitu menggerakkan telapak tangannya saja. Jika diri kita dipenuhi FORCE maka yang biasanya terjadi adalah REVERSE. Maksudnya, kita meniatkan menggerakan telapak tangan itu ke kiri dan yang terjadi malah ke kanan. Kalau meniatkan menggerakkan ke kanan, eh malah ke kiri. Ini sebuah penjelasan mengapa kalau kita terlalu ngotot dan bernapsu mengejar sesuatu dalam hidup yang terjadi justru sebaliknya. Bahkan dalam simulasi banyak pula dimana telapak tangan tidak bergerak sama sekali. Ini jelas terjadi akibat niat dipenuhi FORCE. Simulasi-simulasi di atas dengan mudah kita lakukan saat kita menggunakan POWER. TENANG, DAMAI, IKHLAS, PASRAH.
Nah, apa kesimpulannya? Selalu tanyakan dalam diri, SEKARANG SAYA SEDANG MENGGUNAKAN FORCE atau POWER? Jika kita menghadapi banyak kesulitan dalam bidang apapun, di awal boleh saja kita mengatakan ini ujian hidup. Tapi kalau terus menerus dan berkepanjangan jelas itu sebuah sinyal dari kehidupan bahwa kita terlalu didominasi oleh FORCE. Termasuk dalam berdo’a. Kita pakai FORCE atau POWER? Mari lebih peka dengan segala sesuatu yang terjadi di sekeliling kita. Karena alam semesta selalu menjuju titik harmoni, ia pun akan mengajak kita ke titik harmoni tersebut. Baca tanda-tandanya, apakah kita menggunakan FORCE atau POWER. BACALAH !!!
Bahasan tentang FORCE dan POWER ini apakah akan mengubah semua orang dari FORCE menuju POWER? No !! Ini bukan mengutuk, tapi PASTI ADA DI ANTARA ANDA yang TIDAK PERCAYA dan MENCIBIR bahasan ini. Memang harus ada yang seperti itu dan harus ADA BANYAK ha ha ha ha ha. Sebagaimana yang saya sering sampaikan, ILMU PASRAH hanya efektif saat banyak orang TIDAK PERCAYA. Dan dari dulu sampai kapanpun semesta akan menjaga keseimbangan tersebut demi keberlangsungan kehidupan. Sampai jumpa di note selanjutnya kawans.
Tamat.
Salam Quantum
ARIF RH
The Happiness Consultant
Tuhan sudah memberikan password kepada kita sebenarnya. Untuk insan-insan yang dekat dengan-Nya dipanggil dengan panggilan WAHAI JIWA YANG TENANG. Bukan Wahai Jiwa Yang Sukses, tapi JIWA YANG TENANG. Coba cermati, ada kata TENANG. Itu jelas POWER, bukan FORCE. Jiwa yang galau, jiwa yang penuh keinginan, jiwa yang penuh kemarahan, jiwa yang penuh dendam, ya jauh dari Tuhan. Jadi ciri sederhana saat kita “jauh” dari Tuhan adalah saat diri kita didominasi pikiran dan perasaan di zona FORCE. Dan saat kita “mendekati” kualitas Tuhan maka diri kita dipenuhi dengan pikiran dan perasaan di zona POWER. Mari kita renungkan. Kita TAKUT KEPADA TUHAN atau MENCINTAI TUHAN? TAKUT itu FORCE, MENCINTAI itu POWER.
Dalam one day workshop AURA TRANSFORMATION saya biasanya mensimulasikan POWER dan FORCE ini. Ada sebuah simulasi dimana dengan niat kita bisa MENGGERAKAN LENGAN orang lain. Ya anda tidak salah baca, MENGGERAKKAN LENGAN. Namun ketika saat melakukan ini diri kita dipenuhi obsesi, keinginan yang berlebihan untuk menggerakan lengan justru TIDAK BISA. Mengapa? Karena simulasi ini HANYA BISA DILAKUKAn saat diri kita TENANG, DAMAI, IKHLAS, PASRAH. Ada pula simulasi yang lain, agak berbeda dengan simulasi yang saya sebutkan tadi yaitu menggerakkan telapak tangannya saja. Jika diri kita dipenuhi FORCE maka yang biasanya terjadi adalah REVERSE. Maksudnya, kita meniatkan menggerakan telapak tangan itu ke kiri dan yang terjadi malah ke kanan. Kalau meniatkan menggerakkan ke kanan, eh malah ke kiri. Ini sebuah penjelasan mengapa kalau kita terlalu ngotot dan bernapsu mengejar sesuatu dalam hidup yang terjadi justru sebaliknya. Bahkan dalam simulasi banyak pula dimana telapak tangan tidak bergerak sama sekali. Ini jelas terjadi akibat niat dipenuhi FORCE. Simulasi-simulasi di atas dengan mudah kita lakukan saat kita menggunakan POWER. TENANG, DAMAI, IKHLAS, PASRAH.
Nah, apa kesimpulannya? Selalu tanyakan dalam diri, SEKARANG SAYA SEDANG MENGGUNAKAN FORCE atau POWER? Jika kita menghadapi banyak kesulitan dalam bidang apapun, di awal boleh saja kita mengatakan ini ujian hidup. Tapi kalau terus menerus dan berkepanjangan jelas itu sebuah sinyal dari kehidupan bahwa kita terlalu didominasi oleh FORCE. Termasuk dalam berdo’a. Kita pakai FORCE atau POWER? Mari lebih peka dengan segala sesuatu yang terjadi di sekeliling kita. Karena alam semesta selalu menjuju titik harmoni, ia pun akan mengajak kita ke titik harmoni tersebut. Baca tanda-tandanya, apakah kita menggunakan FORCE atau POWER. BACALAH !!!
Bahasan tentang FORCE dan POWER ini apakah akan mengubah semua orang dari FORCE menuju POWER? No !! Ini bukan mengutuk, tapi PASTI ADA DI ANTARA ANDA yang TIDAK PERCAYA dan MENCIBIR bahasan ini. Memang harus ada yang seperti itu dan harus ADA BANYAK ha ha ha ha ha. Sebagaimana yang saya sering sampaikan, ILMU PASRAH hanya efektif saat banyak orang TIDAK PERCAYA. Dan dari dulu sampai kapanpun semesta akan menjaga keseimbangan tersebut demi keberlangsungan kehidupan. Sampai jumpa di note selanjutnya kawans.
Tamat.
Salam Quantum
ARIF RH
The Happiness Consultant
Mr. Arif
Terimakasih atas pencerahan dari 3 tulisan anda ini,
saya jadi menyadari kesalahan saya.
Memang dari dulu saya juga selalu menentang orang2 yang berkata "ini sudah takdir"
dalam pikiran saya : tak boleh menyalahkan takdir karena itu bisa sama dengan menyalahkan tuhan.
Sekali lagi sangat terimakasih saya haturkan.