Selasa, 30 Oktober 2012

JUST ACCEPT IT : PINTU GERBANG KE ZONA POWER – Bagian 1

0 komentar

Catatan ini saya buat dan saya dahulukan dalam antrian catatan dikarenakan dua hal. Pertama, masih banyak pertanyaan teman-teman facebook setelah mereka membaca catatan berjudul BERDAMAI DENGAN DIRI SENDIRI. Mereka masih agak kesulitan dalam prakteknya. Kedua, banyaknya pesan inbox yang masuk terkait catatan saya yang berjudul MELATIH “ELING LAN WASPODO” DENGAN PERMAINAN ULAR TANGGA. Setelah mereka melakukan praktek bermain ular tangga muncul banyak pertanyaan. Nah, kebanyakan inti pertanyaannya begini, BAGAIMANA SIH CARA MELAKUKAN SWITCH DARI ZONA FORCE KE ZONA POWER? Baik, dalam kesempatan ini saya akan menjawab kedua pertanyaan itu. Sekaligus sebagai penjelas kedua catatan tersebut. Dan perlu saya sampaikan di sini bahwa memang semua catatan saya saling menjelaskan satu sama lain. Tidak terpisah-pisah.

Sebelum kita membahas topik intinya yaitu tentang ACCEPTING, saya harus mulai dahulu dengan membahas tiga pilar dalam mengelola perasaan / emosi. Adapun 3 pilar itu adalah :
  1. Menahan Emosi
  2. Mengekspresikan Emosi
  3. Melepaskan Emosi
Tiga pilar itu memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari. Ketiganya bukan berlevel atau yang satu lebih baik dari yang lain. Ketiganya sama-sama bermanfaat dan baik sesuai dengan situasi serta kondisinya. Dengan kata lain ketiganya itu saling melengkapi. Supaya lebih paham mari kita bahas satu per satu.



Menahan Emosi
Kita mulai dengan sebuah contoh. Jika anda seorang atasan kemudian bawahan anda ada yang melanggar aturan secara fatal sehingga membuat anda sangat marah. Saat itu bawahan anda yang melanggar aturan sedang berada bersama teman-temannya. Apa yang anda lakukan? Dalam keadaan ini maka sebaiknya anda MENAHAN emosi anda. Mengapa? Karena jika saat itu anda memarahi bawahan anda, justru tidak akan menyelesaikan masalah. Meskipun bawahan anda itu mengaku bersalah tapi ia akan merasa sangat DIPERMALUKAN di depan teman-teman kerjanya. Rasa malu dimarahi di depan umum ini yang kemungkinan akan menyakiti bawahan anda. Lebih gawat lagi kalo dia dendam dengan anda. Saya ulangi lagi ya, bahwa dalam situasi dan kondisi seperti ini anda sebaiknya MENAHAN emosi anda. Namun JIKA MENAHAN EMOSI INI DILAKUKAN TERLALU LAMA, ini akan sangat berbahaya bagi diri anda. Mengapa? Jawabannya pada penjelasan di bawah ini.

Mengekspresikan Emosi
Mari kita bahas dengan lanjutan cerita dalam contoh di atas. Ketika anda merasa sangat marah dan TERUS MENERUS DITAHAN TERLALU LAMA, maka ini sangat-sangat berbahaya. Berbahaya bagi jiwa dan juga tubuh anda. Emosi itu adalah energy yang akan selalu bergerak mencari jalan keluar. Jika anda menahan marah maka sudah bisa dipastikan akan meledak suatu saat. Jika tidak meledak dalam bentuk sikap dan perilaku maka akan meledak dalam bentuk gangguan kesehatan tubuh. Nah tubuh sebagaimana alam semesta didesain untuk mencapai keseimbangan. Sehingga jika terlalu lama ditahan EMOSI akan TEREKSPRESIKAN. Sebagai contoh, bila marah anda berteriak, bila sedih anda menangis. Kedua hal itu adalah contoh bentuk ekspresi emosi. Itu alamiah dan sangat baik daripada emosinya ditahan terus menerus.

Bisa anda cermati mungkin ada tetangga anda yang sangat baik, jarang bicara, jarang mengeluh, tapi umurnya pendek. Atau tiba-tiba kena sakit yang sangat berat. Sementara ada tetangga anda yang sangat bawel, kadang gampang marah tapi umurnya panjang. Sampai mungkin anda jengkel, “ini orang kok gak mati-mati?" Ha ha ha ha ha. Mengapa? Terlepas dari urusan itu adalah ketetapan TUHAN saya perlu menjelaskan hal ini. Bahwa kebiasaan buruk orang baik adalah MENAHAN EMOSI TERLALU LAMA sehingga energinya menghantam ke dalam diri. Saking baiknya tidak mau menyakiti orang lain dan memilih diam. Padahal sebenarnya dengan demikian ia telah “menyakiti dirinya sendiri”. Itulah sebabnya sikap ASSERTIF (kemampuan berkata TIDAK) sangat penting dan masuk ke dalam materi SOFT SKILL yang harus dikuasai.

Bersambung ke bagian 2 ...

Salam Quantum ...

ARIF RH
(The Happiness Consultant)

Leave a Reply

 
Samudro Putih © 2011 DheTemplate.com & Main Blogger. Supported by Makeityourring Diamond Engagement Rings

You can add link or short description here