Kok
judulnya aneh yoo? The real secret is forget the secret? Rahasia
sesungguhnya adalah melupakan rahasianya? Lho, kpie sih? Kok mbulet? He
he he. Sabaaar, sabaaar. Lha wong baru mulai kok udah mempertanyakan
thooo. Begini. Mungkin banyak di antara anda yang udah baca buku, ikut
pelatihan atau pengajian dari kiai yang membahas tentang rahasia
kehidupan. Tapi pas dipraktekkan kok gak jadi? Kok gak bisa? Kok gak
gampang yaaa? Kok yang gak pernah ikut pelatihan lebih sehat, lebih kaya
dan lebih beruntung dari saya yaa? Why? Saya pun demikian.
Bertahun-tahun saya mencari jawabannya. Nah kali ini saya berbagi
tentang hal itu. Yang mungkin tulisan ini juga jawaban yang sedang anda
cari-cari selama ini. Kalo misalnya anda gak butuh jawaban karena selama
ini gak ada pertanyaan ya gak apa-apa. Tulisan ini bisa sebagai wacana
diskusi. Kita mulai yukk !!
Awalnya saya tertarik dengan fenomena beberapa orang sakti yang kehilangan kesaktiannya. Mereka itu kebal senjata tajam baik diiris maupun dibacok. Namun sekejap hilang lenyap hilang dan saat membacok tubuhnya “tembus” kemudian dirawat di rumah sakit. Mengapa bisa begitu? Apakah salah baca mantra? Ohh bukaan !! Gara-garanya mereka ikut sebuah pelatihan yang membahas tentang cara kerja pikiran bawah sadar. Disampaikan di situ bahwa fenomena kebal senjata dan sebagainya hanya faktor SUGESTI. Penjelasan tersebut memang benar, namun setelah ini diketahui oleh beberapa teman saya yang kebal senjata tajam itu, kekebalan mereka hilang. Setelah memahami bagaimana cara kerjanya, justru bisa merusak hasilnya. Ini kisah nyata loh, bukan ngarang-ngarang.
Lalu, fenomena yang lain adalah terkait dengan percepatan rejeki melalui sedekah. Mungkin anda semua lebih banyak melihat testimoni orang sedekah lalu dapet ini dapet itu. Persoalannya hidupnya selesai melalui sedekah. Tapi, coba teliti lebih jauh. Banyak loh yang sedekah gila-gilaan dan gak dapet apa-apa sebagaimana yang diharapkan. Memang benar sedekah itu ikhlas gak ikhlas tetap bermanfaat untuk yang diberi sedekah, tapi ini kita sedang membahas point tentang percepatan rejeki melalui sedekah. Kenapa cukup banyak yang tidak bisa membuktikannya? Beberapa komplain dan menjadi skeptis dengan sedekah. Dan bahkan beberapa agak tidak simpatik dengan ustadz yang menjadi icon dari aliran sedekah “gila-gilaan” ini. Persoalannya sama dengan di atas, yaitu karena sejak awal sudah dikasih tau cara kerjanya. Sedekah itu bisa bikin begini begitu dan dapet ini dapet itu. Saya setuju bahwa sedekah itu dahsyat sekali untuk menyelesaikan persoalan hidup, saya dan anda pasti sudah membuktikannya. TAPI jika sejak awal dibahas terus dan disampaikan justru berpotensi melenyapkan efek yang diharapkan. Ini sekali lagi karena dikasih tau cara kerjanya, dikasih tau hitung-hitungannya.
Kemudian yang sangat jelas sekali saya pantau adalah yang dialami oleh para alumnus pelatihan saya sendiri. Dalam pelatihan saya bongkar bagaimana pola-pola keberuntungan atau kebetulan itu bekerja. Banyak yang mengalami hal-hal ajaib dalam hidupnya namun ada juga yang tidak lebih beruntung daripada sebelum ikut pelatihan saya. Why? Ada apa dengan beberapa yang tidak berhasil ini? Beberapa pesan inbox dari sahabat facebook juga demikian. Mereka menyampaikan sudah mempraktekkan cara yang sering saya bahas di wall. Melupakan, ikhlas dan jeda. Ada yang berhasil dan ada juga yang gak ada hasil sebagaimana yang saya sampaikan. Nah saya heran, mengapa sebagian ini gak berhasil?
Sebenarnya tidak ada yang rahasia. Kita ini sudah pelaku di dalamnya dan menjadi praktisi setiap hari. Hanya saja tidak semua menyadarinya. Banyak yang hidupnya carut-marut karena tidak menyadari rahasia ini. Itulah alasan kenapa saya pribadi ingin mereka paham dan bisa memperbaiki kehidupannya. Dengan mengetahui cara kerja rahasia tersebut harapannya kita bisa MENGULANGI polanya DENGAN SENGAJA. Namun ada sebuah “persoalan” baru ketika sudah dibongkar pola-polanya dan dibedah bagaimana rahasia yang tidak disadari itu bekerja. Apa itu persoalannya? MUNCULNYA KEMELEKATAN. Dalam kasus sedekah contohnya, muncul kemelekatan terhadap hasil dari sedekah itu alias NGAREP. Kalau dalam kasus kesaktian senjata tajam itu hilang karena setelah disadari cara kerjanya logika yang dominan bukan lagi pikiran bawah sadar yang dominan. Akhirnya hilang deh kesaktiannya dan mengalami kesulitan mengulangi pola-pola yang selama ini tanpa disadari dilakukan dengan secara sengaja. Bingung khan? Gak dikasih tau salah, dikasih tau salah juga. Dilema.
Nah, gara-gara mencari jawaban dan pemecahan soal ini akhirnya saya secara “tidak sengaja” dipertemukan dengan sebuah pesan bijaksana dari sebuah buku yang membahas kesejajaran dan pertemuan ilmu mistik dari timur dan ilmu fisika modern dari barat. Sampai saat ini saya belum rampung membaca buku itu karena bukunya tebal, bahasanya "berat", tulisannya kecil-kecil, tapi kok bisa ya saya pas bukanya halaman yang ada kalimat bijaksana itu. Apa sih bunyi kalimat bijaksananya? Mari kita simak :
Awalnya, gunung adalah gunung dan sungai adalah sungai.
Setelah itu kau sadari gunung sejatinya bukanlah gunung dan sungai sejatinya bukanlah sungai.
Namun puncak dari pencerahan adalah ketika, kau kembali menyadari bahwa gunung adalah gunung dan sungai adalah sungai.
Perhatikan baik-baik kalimat bijaksana tersebut. Ahaaa !!! Waktu saya menemukan kalimat di atas itu saya terperangah. Iya, inni dia !! Gini loh maksudnya. Awalnya kita tidak menyadari rahasia kehidupan. Misalnya rahasia di balik sedekah. Nah setelah itu kita menyadari dan mengetahui bagaimana cara kerjanya sedekah. Namun ini belum final. Tugas selanjutnya adalah membiarkan semuanya kembali berjalan alami dan logika penjelasan yang kita tau dilupakan. Gunung adalah gunung, sungai adalah sungai. Paham khaaan. Inilah yang saya sebut bahwa THE REAL SECRET IS FORGET THE SECRET. So untuk mengubah kehidupan, cari tahu bagaimana kehidupan ini bekerja. Dan tahap akhir adalah melupakannya dan membiarkannya kembali menjadi alami. Hentikan segala logika penalaran dan pertanyaan-pertanyaan yang memusingkan. Kadang banyak yang terjebak dengan permainan logika itu. Tanyaaa terus minta penjelasan logis hanya karena memuaskan rasa ingin tahu. Biarkanlah semua kembali alami. Lupakan apa yang sudah dipahami tentang cara kerja kehidupan tadi. Bahkan, lupakanlah catatan yang anda barusan baca ini. Sekian dan terima kasih. Sampai jumpa dalam catatan selanjutnya.
Tamat.
by Arif Rh on Monday, October 29, 2012 at 5:50am ·
ARIF RH
Awalnya saya tertarik dengan fenomena beberapa orang sakti yang kehilangan kesaktiannya. Mereka itu kebal senjata tajam baik diiris maupun dibacok. Namun sekejap hilang lenyap hilang dan saat membacok tubuhnya “tembus” kemudian dirawat di rumah sakit. Mengapa bisa begitu? Apakah salah baca mantra? Ohh bukaan !! Gara-garanya mereka ikut sebuah pelatihan yang membahas tentang cara kerja pikiran bawah sadar. Disampaikan di situ bahwa fenomena kebal senjata dan sebagainya hanya faktor SUGESTI. Penjelasan tersebut memang benar, namun setelah ini diketahui oleh beberapa teman saya yang kebal senjata tajam itu, kekebalan mereka hilang. Setelah memahami bagaimana cara kerjanya, justru bisa merusak hasilnya. Ini kisah nyata loh, bukan ngarang-ngarang.
Lalu, fenomena yang lain adalah terkait dengan percepatan rejeki melalui sedekah. Mungkin anda semua lebih banyak melihat testimoni orang sedekah lalu dapet ini dapet itu. Persoalannya hidupnya selesai melalui sedekah. Tapi, coba teliti lebih jauh. Banyak loh yang sedekah gila-gilaan dan gak dapet apa-apa sebagaimana yang diharapkan. Memang benar sedekah itu ikhlas gak ikhlas tetap bermanfaat untuk yang diberi sedekah, tapi ini kita sedang membahas point tentang percepatan rejeki melalui sedekah. Kenapa cukup banyak yang tidak bisa membuktikannya? Beberapa komplain dan menjadi skeptis dengan sedekah. Dan bahkan beberapa agak tidak simpatik dengan ustadz yang menjadi icon dari aliran sedekah “gila-gilaan” ini. Persoalannya sama dengan di atas, yaitu karena sejak awal sudah dikasih tau cara kerjanya. Sedekah itu bisa bikin begini begitu dan dapet ini dapet itu. Saya setuju bahwa sedekah itu dahsyat sekali untuk menyelesaikan persoalan hidup, saya dan anda pasti sudah membuktikannya. TAPI jika sejak awal dibahas terus dan disampaikan justru berpotensi melenyapkan efek yang diharapkan. Ini sekali lagi karena dikasih tau cara kerjanya, dikasih tau hitung-hitungannya.
Kemudian yang sangat jelas sekali saya pantau adalah yang dialami oleh para alumnus pelatihan saya sendiri. Dalam pelatihan saya bongkar bagaimana pola-pola keberuntungan atau kebetulan itu bekerja. Banyak yang mengalami hal-hal ajaib dalam hidupnya namun ada juga yang tidak lebih beruntung daripada sebelum ikut pelatihan saya. Why? Ada apa dengan beberapa yang tidak berhasil ini? Beberapa pesan inbox dari sahabat facebook juga demikian. Mereka menyampaikan sudah mempraktekkan cara yang sering saya bahas di wall. Melupakan, ikhlas dan jeda. Ada yang berhasil dan ada juga yang gak ada hasil sebagaimana yang saya sampaikan. Nah saya heran, mengapa sebagian ini gak berhasil?
Sebenarnya tidak ada yang rahasia. Kita ini sudah pelaku di dalamnya dan menjadi praktisi setiap hari. Hanya saja tidak semua menyadarinya. Banyak yang hidupnya carut-marut karena tidak menyadari rahasia ini. Itulah alasan kenapa saya pribadi ingin mereka paham dan bisa memperbaiki kehidupannya. Dengan mengetahui cara kerja rahasia tersebut harapannya kita bisa MENGULANGI polanya DENGAN SENGAJA. Namun ada sebuah “persoalan” baru ketika sudah dibongkar pola-polanya dan dibedah bagaimana rahasia yang tidak disadari itu bekerja. Apa itu persoalannya? MUNCULNYA KEMELEKATAN. Dalam kasus sedekah contohnya, muncul kemelekatan terhadap hasil dari sedekah itu alias NGAREP. Kalau dalam kasus kesaktian senjata tajam itu hilang karena setelah disadari cara kerjanya logika yang dominan bukan lagi pikiran bawah sadar yang dominan. Akhirnya hilang deh kesaktiannya dan mengalami kesulitan mengulangi pola-pola yang selama ini tanpa disadari dilakukan dengan secara sengaja. Bingung khan? Gak dikasih tau salah, dikasih tau salah juga. Dilema.
Nah, gara-gara mencari jawaban dan pemecahan soal ini akhirnya saya secara “tidak sengaja” dipertemukan dengan sebuah pesan bijaksana dari sebuah buku yang membahas kesejajaran dan pertemuan ilmu mistik dari timur dan ilmu fisika modern dari barat. Sampai saat ini saya belum rampung membaca buku itu karena bukunya tebal, bahasanya "berat", tulisannya kecil-kecil, tapi kok bisa ya saya pas bukanya halaman yang ada kalimat bijaksana itu. Apa sih bunyi kalimat bijaksananya? Mari kita simak :
Awalnya, gunung adalah gunung dan sungai adalah sungai.
Setelah itu kau sadari gunung sejatinya bukanlah gunung dan sungai sejatinya bukanlah sungai.
Namun puncak dari pencerahan adalah ketika, kau kembali menyadari bahwa gunung adalah gunung dan sungai adalah sungai.
Perhatikan baik-baik kalimat bijaksana tersebut. Ahaaa !!! Waktu saya menemukan kalimat di atas itu saya terperangah. Iya, inni dia !! Gini loh maksudnya. Awalnya kita tidak menyadari rahasia kehidupan. Misalnya rahasia di balik sedekah. Nah setelah itu kita menyadari dan mengetahui bagaimana cara kerjanya sedekah. Namun ini belum final. Tugas selanjutnya adalah membiarkan semuanya kembali berjalan alami dan logika penjelasan yang kita tau dilupakan. Gunung adalah gunung, sungai adalah sungai. Paham khaaan. Inilah yang saya sebut bahwa THE REAL SECRET IS FORGET THE SECRET. So untuk mengubah kehidupan, cari tahu bagaimana kehidupan ini bekerja. Dan tahap akhir adalah melupakannya dan membiarkannya kembali menjadi alami. Hentikan segala logika penalaran dan pertanyaan-pertanyaan yang memusingkan. Kadang banyak yang terjebak dengan permainan logika itu. Tanyaaa terus minta penjelasan logis hanya karena memuaskan rasa ingin tahu. Biarkanlah semua kembali alami. Lupakan apa yang sudah dipahami tentang cara kerja kehidupan tadi. Bahkan, lupakanlah catatan yang anda barusan baca ini. Sekian dan terima kasih. Sampai jumpa dalam catatan selanjutnya.
Tamat.
by Arif Rh on Monday, October 29, 2012 at 5:50am ·
ARIF RH