Nah lalu bagaimana
melatih diri agar “eling lan waspodo”? Menjadi “eling lan waspodo” bagi
saya adalah sebuah pembelajaran seumur hidup. Ada beberapa hal yang
bisa dipahami melalui nasihat, bacaan atau pelatihan namun ada pula yang
hanya bisa dipahami dengan mengalami sendiri dalam kehidupan. Sehingga,
satu-satunya tempat yang paling sempurna untuk berlatih ya di
universitas yang bernama kehidupan ini. Lha terus bagaimana donk? Eits,
sabar donk. Meskipun demikian, saya terus bereksperimen dan mencari
kira-kira sarana apa yang paling pas digunakan untuk pembelajaran “eling
lan waspodo” ini. Meskipun tidak sempurna sebagaimana kehidupan riil,
saya yakin pasti ada sebuah sarana simulasi sebagai pondasi pemahaman
awal. Setelah lama saya mencari-cari akhirnya pilihan saya jatuh pada
permainan ular tangga. Hah?! Itukan permainan “anak-anak”? Ya, anda
tidak salah baca. Permainan ular tangga itu bisa kita gunakan sebagai
sarana melatih “eling lan waspodo”.
Masih ingat permainan ular tangga khan? Itu loh yang kotak-kotak dimana kita melempar dadu dan berjalan sesuai angka dadu yang kita peroleh sampai finish di angka terakhir. Nah dalam prosesnya ada ular dan tangga. Bila dalam kotak yang kita lalui ada tangga, maka kita mengalami percepatan. Bila kotak yang kita lalui ada ular maka kita akan melorot turun ke kotak tertentu yang letaknya jelas di baris bawah. Yang akan membuat kita lama sampai ke kotak finish. Oke deh biar anda ingat betul sama permainannya saya upload gambarnya. Perhatikan gambar berikut ini.
Oke. Setelah lihat gambar di atas sudah ingat khan? Lalu apa saja hal-hal keren dalam permainan ular tangga ini sehingga permainan ini cocok dijadikan simulasi pembelajaran “eling lan waspodo? Ini beberapa hal hal keren tersebut :
Saat permainan di mulai, maka selanjutnya kita juga dilatih mengelola gerak pikiran dan perasaan kita. Spiritualitas kita juga diuji. Apakah sepanjang permainan kita cenderung mendo’akan lawan kita yang baik-baik ataukah kita lebih sering mendo’akan lawan kita kena jebakan ular supaya gagal sampe finish? Apakah kita memainkan permainan dengan rasa cemas kena jebakan ular ataukah optimis dapat tangga? Secara umum pola yang kita amati adalah kita lebih sering pakai FORCE atau POWER?
Bersambung ke bagian 3 ...
Salam Quantum ...
ARIF RH
(The Happiness Consultant)
Masih ingat permainan ular tangga khan? Itu loh yang kotak-kotak dimana kita melempar dadu dan berjalan sesuai angka dadu yang kita peroleh sampai finish di angka terakhir. Nah dalam prosesnya ada ular dan tangga. Bila dalam kotak yang kita lalui ada tangga, maka kita mengalami percepatan. Bila kotak yang kita lalui ada ular maka kita akan melorot turun ke kotak tertentu yang letaknya jelas di baris bawah. Yang akan membuat kita lama sampai ke kotak finish. Oke deh biar anda ingat betul sama permainannya saya upload gambarnya. Perhatikan gambar berikut ini.
Oke. Setelah lihat gambar di atas sudah ingat khan? Lalu apa saja hal-hal keren dalam permainan ular tangga ini sehingga permainan ini cocok dijadikan simulasi pembelajaran “eling lan waspodo? Ini beberapa hal hal keren tersebut :
- Dalam permainan ini ada lemparan dadu. Ini cocok sebagai simbol adanya ketidakpastian dalam kehidupan. Dalam hidup kita bermain dengan probabilitas alias kemungkinan alias resiko. Lemparan dadu ini juga bisa melambangkan keberuntungan dan juga kesialan.
- Dalam permainan ini ada ular. Ini cocok sebagai simbol kegagalan dalam hidup, kesulitan atau rintangan. Ular ini bisa melatih bagaimana menghadapi kecemasan dan kekhawatiran. Karena saat bermain biasanya ada rasa takut kena ular dan kita harus melorot ke bawah. Bahkan kadang muncul sebuah rasa trauma ketika kita melorot berulang-ulang di kotak tertentu.
- Dalam permainan ini ada tangga. Ini cocok sebagai simbol prestasi dan kesuksesan dalam hidup. Juga melambangkan kemudahan dan mukjizat. Saat bermain biasanya membuat kita berharap terus mendapatkan tangga agar cepat sampai kotak finish.
- Dalam permainan ini ada aturan. Ini cocok sebagai simbol adanya hukum alam semesta atau hukum kehidupan yang mengatur jalannya permainan.
- Dalam permainan ini ada lawan tanding. Ini cocok sebagai latihan bagaimana sikap kita menghadapi persaingan dalam kehidupan. Dengan adanya lawan tanding ini kita akan mengalami bagaimana rasanya mengalami kekalahan dan mengalami kemenangan.
Saat permainan di mulai, maka selanjutnya kita juga dilatih mengelola gerak pikiran dan perasaan kita. Spiritualitas kita juga diuji. Apakah sepanjang permainan kita cenderung mendo’akan lawan kita yang baik-baik ataukah kita lebih sering mendo’akan lawan kita kena jebakan ular supaya gagal sampe finish? Apakah kita memainkan permainan dengan rasa cemas kena jebakan ular ataukah optimis dapat tangga? Secara umum pola yang kita amati adalah kita lebih sering pakai FORCE atau POWER?
Bersambung ke bagian 3 ...
Salam Quantum ...
ARIF RH
(The Happiness Consultant)